Tuesday, November 10, 2009

Ultimatum 5 Menit Tak Digubris, Aktivis 'Kompak' Tinggalkan Ruang Komisi III

Jakarta - Kericuhan yang mewarnai pertemuan Komisi III dengan sejumlah tokoh LSM, aktivis, dan mahasiswa yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil Anti Korupsi (Kompak) berangsur reda. Para aktivis sepakat melanjutkan kembali pertemuan tersebut. Namun mereka mengultimatum Komisi III selama 5 menit untuk memberi kepastian sidang dilanjutkan atau tidak.


"Kita sepakat untuk menunggu selama 5 menit dari komisi III untuk melanjutkan pertemuan. Kalau sampai 5 menit tidak ada kejelasan, kita akan minta maaf pada seluruh rakyat Indonesia karena tidak bisa melanjutkan pertemuan dengan komisi III utk klarifikasi apakah mereka (Komisi III) dukung rakyat atau tidak," kata Fadjroel Rachman, salah satu aktivis Kompak di ruang Komisi III, Gedung DPR, Jakarta, Selasa (10/11/2009).

Sayangnya ultimatum Kompak tak digubris. Setelah ditunggu selama 5 menit, ternyata tidak ada respon dari pimpinan Komisi III. Para pimpinan seperti Azis Syamsuddin yang sebelumya mengetok palu, bahkan telah meninggalkan ruangan. Langkah Azis diikuti sebagian anggota komisi lainnya. Namun masih ada yang tampak duduk di ruangan.

Karena tidak mendapat respon dari Komisi III, maka para aktivis Kompak pun memutuskan meninggalkan ruangan. Dengan wajah penuh kecewa, mereka meninggalkan ruangan Komisi III di lantai 2 dan akhirnya menuju lantai dasar untuk menggelar jumpa pers.

Sementara para mahasiswa UI yang turut serta dalam rapat tersebut sebelum keluar sempat memberikan surat pernyataan dukungan kepada Komisi III agar DPR mau mendukung dua pimpinan KPK Bibit S Riyanto dan Chandra M Hamzah.

(Rez/mok)

1 comment:

  1. terus berjuang untuk Indonesia...hancurkan kepentingan-kepentingan pribadi dan golongan yang menjadi virus di negeri ini...terus berjuang meskipun darah harus tertumpah di negeri ini...

    ReplyDelete